Penulis : Afif Zaenal A. , M.Si.
Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan Candi Borobudur, Candi Prambanan, maupun peninggalan lain berupa prasasti dan lain sebagainyayang tersebar di Indonesia dan menjadi objek wisata popular.
Hal tersebut merupakan bukti bahwa pengaruh agama Hindu dan Buddha di Indonesia cukup besar dan menjadi salah satu pembentuk keanekaragaman budaya di tanah air.
Masuknya agama Hindu dan Buddha ke Indonesia berawal melalui jalur perdagangan. Pada masa tersebut, sebelum bangsa Kolonial datang ke Nusantara, Indonesia melakukan transaksi perdagangan dengan bangsa asing, terutama Tiongkok dan India yang merupakan pusat agama Hindu dan Buddha terbesar di Asia.
Teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu Buddha ke Indonesia dikemukakan oleh para ahli Sejarah umumnya terbagi menjadi 2 pendapat. Pendapat pertama menyebutkan bahwa dalam proses masuknya kedua agama ini, bangsa Indonesia hanya berperan pasif. Bangsa Indonesia dianggap hanya sekedar menerima budaya dan agama dari India. Ada 3 teori yang menyokong pendapat ini yaitu teori Brahmana, teori Ksatria dan teori Waisya. Pendapat yang kedua ini menyebutkan bahwa bangsa Indonesia bersifat aktif dalam proses penerimaan agama dan kebudayaan Hindu Buddha.
- Teori Brahmana oleh J.C Van Leur
Teori Brahmana adalah teori yang menyatakan bahwa masuknya Hindu Buddha ke Indonesia dibawa oleh para Brahmana (golongan pemuka agama) di India. Dasar teori ini adalah prasasti – prasasti peninggalan Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang mayoritas menggunakan huruf Pallawa dan Bahasa Sansekerta.
- Teori Ksatria oleh C.C Berg, Mookerji dan J.L Moens
Menurut teori ini, penyebaran agama dan kebudayaan Hindu Buddha ke Indonesia dilakukan oleh golongan Ksatria. Dalam teori ini, Sejarah penyebaran Hindu Buddha di Kepulauan Nusantara tidak bisa dilepaskan dari Sejarah kebudayaan India pada periode yang sama. Seperti diketahui bahwa di awal abad ke 2 M, Kerajaan – Kerajaan di india mengalami keruntuhan karena perebutan kekuasaan. Penguasa Kerajaan – Kerajaan yang kalah perang pada masa itu diidentifikasi telah melarikan diri ke Nusantara.
- Teori Waisya oleh NJ. Krom
Teori ini menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu Buddha ke Indonesia adalah berkat peran serta golongan Waisya (pedagang) yang merupakan golongan terbesar Masyarakat India yang berinteraksi dengan Masyarakat Nusantara. Dalam teori ini, para pedagang India dianggap telah memperkenalkan kebudayaan Hindu dan Buddha pada Masyarakat local Ketika mereka melakukan aktivitas perdagangan.
- Teori Arus Balik oleh F.D.K Bosch
Teori ini menjelaskan bahwa penyebaran Hindu Buddha ke Indonesia terjadi karena peran aktif Masyarakat Indonesia di masa silam. Menurut Bosch, pengenalan Hindu Buddha pertama kali memang di bawa oleh orang – orang India kepada orang Indonesia, yang kemudian orang – orang tersebut tertarik untuk mempelajari kedua agama ini secara langsung dari negeri asalnya yaitu India. Mereka berangkat dan menimba Ilmu di sana dan Ketika Kembali mereka kemudian mengajarkan apa yang telah diperolehnya pada Masyarakat.